Nama lengkap beliau adalah Abul Fida’,
Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsir al-Qurasyi al-Bushrawi ad-Dimasyqi, lebih
dikenal dengan nama Ibnu Katsir. Beliau lahir pada tahun 701 H /1301 M di sebuah desa yang
menjadi bagian dari kota Bashra di negeri Syam. Pada usia 4 tahun, ayah beliau
meninggal sehingga kemudian Ibnu Katsir diasuh oleh pamannya. Pada tahun 706 H,
beliau pindah dan menetap di kota Damaskus.
Riwayat Pendidikan
Ibn Katsir tumbuh besar di kota Damaskus.
Di sana, beliau banyak menimba ilmu dari para ulama di kota tersebut, salah
satunya adalah Syaikh Burhanuddin Ibrahim al-Fazari (Ibnu Farkah, wafat 729 H). Beliau juga menimba ilmu
dari Isa bin Muth’im, Bahauddin al-Qasim bin Muzhaffar ibnu 'Asakir (muhaddits Syam, wafat 723 H), Ibn Syairazi, Ishaq bin Yahya al-Amidi 'Afifuddin (ulama Ahafiriyyah, wafat 725 H), Muhammad Ibn Zarrad, Menyertai Syaikh Jamaluddin Yusuf bin az-Zaki al-Mizzi, (wafat 742 H), beliau mendapat banyak faedah dan menimba ilmu darinya dan akhirnya menikahi puterinya. Syaikhul Islam Taqiyyuddin Ahmad bin 'Abdil Halim bin 'Abdis Salam bin Taimiyyah (Ibnu Taimiyyah yang wafat pada 728 H), Syaikh al-hafidz, seorang ahli tarikh (sejarah), Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin 'Utsman bin Qayimaz adz-Dzahabi (wafat 728 H),.dan ulama Mesir yang memberi beliau ijazah adalah Abu Musa al-Qarafi, Abul Fath ad-Dabbusi, 'Ali bin 'Umar as-Sawani dan lain-lain..
Prestasi Keilmuan
Berkat kegigihan belajarnya, akhirnya
beliau menjadi ahli tafsir ternama, ahli hadits, sejarawan serta ahli fiqih
besar abad ke-8 H. Kitab beliau dalam bidang tafsir yaitu Tafsir al-Qur’an
al-‘Azhim menjadi kitab tafsir terbesar dan tershahih hingga saat ini, di
samping kitab tafsir Muhammad bin Jarir ath-Thabari.
Para ulama mengatakan bahwa tafsir Ibnu
Katsir adalah sebaik-baik tafsir yang ada di zaman ini, karena ia memiliki
berbagai keistimewaan. Keistimewaan yang terpenting adalah menafsirkan
al-Qur’an dengan al-Qur’an (ayat dengan ayat yang lain), menafsirkan al-Qur’an
dengan as-Sunnah (Hadits), kemudian dengan perkataan para salafush shalih
(pendahulu kita yang sholih, yakni para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in),
kemudian dengan kaidah-kaidah bahasa Arab.
Karya Ibnu Katsir
Selain Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim,
beliau juga menulis kitab-kitab lain yang sangat berkualitas dan menjadi
rujukan bagi generasi sesudahnya, di antaranya adalah al-Bidayah Wa
an-Nihayah yang berisi kisah para nabi dan umat-umat terdahulu, Jami’ Al
Masanid yang berisi kumpulan hadits, Ikhtishar ‘Ulum al-Hadits
tentang ilmu hadits, Risalah Fi al-Jihad tentang jihad dan masih banyak
lagi.
Kesaksian Para Ulama
Kealiman dan keshalihan sosok Ibnu Katsir
telah diakui para ulama di zamannya mau pun ulama sesudahnya. Adz-Dzahabi
berkata bahwa Ibnu Katsir adalah seorang Mufti (pemberi fatwa), Muhaddits
(ahli hadits), ilmuan, ahli fiqih, ahli tafsir dan beliau mempunyai karangan
yang banyak dan bermanfa’at.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan dengan hadits, menelaah matan-matan dan rijal-rijal (perawinya), ingatannya sangat kuat, pandai membahas, kehidupannya dipenuhi dengan menulis kitab, dan setelah wafatnya manusia masih dapat mengambil manfa’at yang sangat banyak dari karya-karyanya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan dengan hadits, menelaah matan-matan dan rijal-rijal (perawinya), ingatannya sangat kuat, pandai membahas, kehidupannya dipenuhi dengan menulis kitab, dan setelah wafatnya manusia masih dapat mengambil manfa’at yang sangat banyak dari karya-karyanya.
Salah seorang muridnya, Syihabuddin bin
Hajji berkata, “Beliau adalah seorang yang plaing kuat hafalannya yang pernah
aku temui tentang matan (isi) hadits, dan paling mengetahui cacat hadits serta
keadaan para perawinya. Para sahahabat dan gurunya pun mengakui hal itu. Ketika
bergaul dengannya, aku selalu mendapat manfaat (kebaikan) darinya.
Akhir Hayat
(SUMBER: Majalah Tashfia, edisi 03/2006, hal.63-64, Fadhilatusy Syaikh 'Abdul Qadir al-Arna-uth dalam Tafsir Ibnu Katsir jilid I hal.11-15, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Pustaka Ibnu katsir)
0 komentar:
Post a Comment